Minggu, 19 Mei 2013


PRODUKSI LPG

LPG di produksi dari kilang minyak dan kilang gas. Sumber utama dari kilang minyak maupun kilang gas adalah sumur yang memproduksi minyak. Pada sumur tersebut dapat menghasilkan: (1) minyak mentah dan kondensate, atau (2) minyak mentah, kondensate , dan gas bumi, atau (3) dapat hanya gas bumi.

Bila yang dihasilkan minyak dan kondensate maka seluruhnya akan masuk kekilang minyak. Bila dihasilkan minyak mentah, kendensate dan gas, maka minyak mentah dan kondensate masuk kekilang minyak, sedangkan gas bumi masuk ke kilang gas. Bila didapat hanya gas bumi maka sepenuhnya masuk ke kilang gas.

Gas yang didapat dari sumur minyak ( baik sebagian dari produksi maupun seluruhnya gas) masuk kekilang gas. Dan dimanfaatkan untuk : (1) LNG, (2) gas, (3) PGN , (4) Untuk  Pupuk, (5) kilang , (6) LPG, (7) condensate. Dari seluruh produk tersebut sebagian besar untuk LNG karena pasar ekspor yang besar. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat,  LNG dapat diproses menjadi LPG.

Perkembangan produksi

Produksi LPG tahun 2006 sebesar 1.429 ribu ton, tahun 2009 naik menjadi 2.181 ribu m ton, berarti naik sebesar 53 persen, dan tahun 20011 naik menjadi 2.286 ribu m ton, berarti naik dibandingkan tahun 2006 sebesar 60 persen. dari kondisi ini  terlihat produksi LPG cendrung meningkat.

Bila dilihat dari sumber produksi gas dari kilang minyak dan kilang Gas. Kilang minyak mengalami penurunan, tahun 2006 produksi sebesar 855 ribu m ton, dan tahun 2011 produksi turun menjadi 705 ribu m ton, berarti penurunan produksi sebesar 18 persen. penurunan ini ditutupi dengan peningkatan produksi dari kilang gas, karena banyak gas yang dihasilkan pada sumur minyak sebelumnuya kurang dimanfaatkan. 

Dengan peningkatan permintaan akan gas di masyarakat, sebagai dampak  kebijakan konvesi minyak tanah ke LPG oleh pemerintah, maka banyak  dibangun kilang gas baru. tahun 2006 produksi LPG sebesar 573 ribu m ton, dan tahun 2011 naik menjadi 1.581 ribu m ton, berarti kenaikan sebesar 176 persen. sehingga peranan dari sumber dari kilang minyak menurun tajam, yaitu tahun 2006 peranan dari sumber kilang minyak 60 persen, dan kilang gas sebesar 40 persen. pada tahun 2011 peranan dari sumber kilang minyak terbalik menjadi 31 persen dan sumber kilang gas menjadi 69 persen.

Tahun 2006 perusahaan yang memproduksi gas didapat dari 5 kilang minyak, dan 9 kilang gas. Tahun 2011 produksi gas didapat dari kilang minyak 5 kilang. kilang gas tumbuh menjadi 19 kilang.

TABEL 1
PRODUKSI LPG
No
KILANG
tahun 2006
tahun 2009
tahun 2011
000 Ton
000 Ton
000Ton
1
KILANG MINYAK
             855
            755
        705
2
KILANG GAS
             573
         1,426
     1,581

T o t a l
          1,429
         2,181
     2,286
Sumber : diolah ditjen Migas


Pesatnya Pembangunan kilang gas disebabkan : (1) dapat dibangun kilang gas dengan kapasitas relative kecil, (2) Ekspor LNG meningkat, (3)  harga LPG didalam negeri tidak disubsidi.
Pembangunan kilang gas dapat dibangun dengan kapasitas relative lebih kecil, dibandingkan kapasitas kilang minyak. Sehingga investasi yang dibutuhkan untuk membuat kilang gas jauh lebih kecil dan memungkinkan peranan lebih banyak oleh fihak swasta.

Permintaan Luar Negeri akan LNG meningkat, karena LNG memiliki beberapa kelebihan, yaitu (1) harga relative lebih murah dibanding minyak, (2) gas buangnya lebih bersih dibanding minyak, (3) pencemaran pada air laut pada saat pengangkutan relative tidak ada.

Harga LPG didalam negeri tidak disubsidi oleh pemerintah, sehingga harga yang berlaku adalah  harga pasar, hal ini menarik bagi sektor swasta. Harga LPG ukuran 3 kg memang murah, dibandingkan dengan harga internasional, tetapi dibandingkan dengan biaya produksi masih menguntungkan.  Dan pasar ini masih dikuasai oleh pertamina.  




TABEL 2
PRODUKSI LPG 2006 – 20011
No
Oil Refinery
2006
2009
2011
M. Ton
M. Ton
M. Ton
1
Balongan
        432,466
388,621
        369,698
2
Cilacap
        150,641
119,295
        111,439
3
Musi
        107,202
87,965
        100,459
4
Balikpapan
          95,423
78,144
          82,159
5
Dumai
          69,665
81,255
          41,086
Sub Total
        855,397
755,279
        704,842






Gas Refinery



1
Bontang (Badak-Total)

435,519
        644,574
2
Jabung (PetroChina)
        419,045
479,313
        514,376
3
Tuban (TLI)


          82,186
4
Santan (Chevron)
          79,523
54,313
          69,401
5
Pangkah (Hess)

23,858
          48,873
6
Lembak (Surya E.P.)

31,245
          40,037
7
Gresik (Media Karya S.)

16,289
          28,881
8
Prabumulih (Titis S.)
          15,053
23,790
          25,820
9
Tambun (Odira E.P.)

32,708
          24,373
10
Belanak (Conoco Phillips)

283,100
          22,794
11
Sumbagut (p.Brandan)
            5,602

          21,971
12
Medco Kaji
          36,510
16,425
          15,304
13
P. Tengah (Yudistira Energy)


          12,612
14
Cilamaya (Yudhistira H.P.)

9,707
          11,362
15
Cemara (Wahana I.N.)

5,721
            6,034
16
Maruta
          10,762
7,376
            4,458
17
Arar (PetroChina)
            2,471
1,935
            3,159
18
Tugu Barat (Sumber D. K.)
            2,367
3,989
            2,787
19
Mundu (Pertamina)
            1,860

            1,595

Sub Total
        573,193
1,425,289
     1,580,597

T o t a l
 1.428.590
2,180,568
     2,285,439
Sumber : diolah ditjen Migas


Kesimpulan.

Produksi dan pasar LPG masih akan terus meningkat, baik pasar luar negeri maupun pasar Dalam negeri. Hal ini ditunjang dengan cadangan gas yang relative masih cukup besar.

Regulasi yang diharapkan dari pemerintah adalah mempermudah pendirian kilang-kilang LPG oleh pihak swasta.
Jakarta, 17 mei 2013
                                                                                                                        yuhals

Selasa, 14 Mei 2013


PRODUKSI GAS BUMI

Gas bumi dihasilkan dari penambangan sumur minyak. Pada penambangan minyak bisa terjadi menghasilkan minyak mentah dan condensate saja, dapat berupa minyak mentah,   kondensat , dan gas, atau dapat juga menghasilkan gas bumi saja.

Perusahaan yang menghasilkan Gas Bumi terdiri dari PT Pertamina ( Pertamina, pertamina JOB, pertamina TAC ) dan perusahaan Usaha bagi hasil produksi ( PSK ). Dari kedua jenis perusahaan ini  PT Pertamina (PT Pertamina ,pertamina  JOB, dan pertamina TAC ) tahun2011 memproduksi gas sebesar 428,7 Juta MSCF atau 13 persen, dan PSK produksi gas swebesar 2.828 juta MSCF, atau 87  persen. jadi produksi mayoritas dikelola oleh perusahaan usaha bagi produksi ( KPS).


Pemanfaatan produksi

Dari total produksi gas sebesar  3.256 juta MSCF yang digunakan sebesar 3.076 juta MSCF atau 94,5 persen, sisanya sebesar  179 juta MSCF hilang atau 5,5 persen. Bila dilihat dari gas hilang yang diproduksi pertamina sebesar 12,5 persen, dan yang dikelola oleh perusahaan KPS lebih kecil yaitu sebesar 4,4 persen, maka keuntungan yang diperoleh dari perusahaan KPS lebih besar.

Table 1
Produksi Gas tahun2011
Dlm MSCF
perusahaan
produksi
digunakan
persen
Total Pertamina + JOB + TAC
428,7
374,9
                87.5
Total Production Sharing
2,827,7
2,702,0
                95.6
Grand Total
3,256,4
3,076,9
                94.5
Sumber : diolah dari ditjen Migas

Pemanfaatan dari Produksi gas  yang di gunakan untuk : (1) digunakan sendiri, (2) local, (3) Pabrik pupuk, (4) kilang Gas, (5) LPG /lex, (6) Condensat, (7) bahan LNG, (8) perusahaan Gas Negara ( PGN), (9) Gas.  Pemanfaatan untuk digunakan sendiri diartikan dipakai untuk proses produksi,  berarti tidak diperdagangkan.

Produksi gas yang digunakan sendiri oleh pertamina sebesar  15 persen, sedang pada perusahaan KPS sebesar  12 persen. jadi produksi gas yang diperdagangkan lebih besar oleh perusahaan KPS sebesar 2 persen dibandingkan yang di kelola pertamina.


Tabel 2
Produksi untuk digunakan sendiri
C o m p a n y
Pruduksi Digunakan
Digunakan sendiri
Digunakan sendiri
dlm juta MSCF
dlm juta MSCF
persen
Total Pertamina + JOB + TAC
374,9
55,3
15
Total Production Sharing
2,702,0
327,9
12
TOTAL
3,076,9
383,2
12
Sumber : diolah dari ditjen migas



Pemanfaatan  Gas untuk komersil

Penjualan produksi Gas  oleh  pertamina kepada: (1) sebesar lokal  51 persen, (2) PGN sebesar 20 persen, (2) Pabrik pupuk sebesar 22 persen, (3) kilang gas sebesar 5 persen, dan(4)  LPG/lex pi sebesar 1 persen.

Penjualan Gas oleh Perusahaan KPS kepada:  (1) untuk LNG  sebesar 54 persen, (2) untuk lokal sebesar  15 persen, (3) untuk Gas sebesar 14 persen,  (4) untuk PGN sebesar 9 persen , (5) untuk pupuk sebesar 6 persen , (6) kilang Gas sebesar 1 persen, dan (7) sebesar 1 persen untuk LPG/lex pi.

Dari total produksi produksi gas digunakan untuk : (1) LNG sebesar 48,0 persen, (2) lokal sebesar 19,3  persen, (3) untuk gas sebesar 12,5 persen, (4) untuk PGN sebesar 9,9 persen, (5) untuk pupuk sebesar 8,4 persen, (6) untuk kilang  sebesar 1,2 persen, (7) untuk LPG/lex pi sebesar 0,5 persen, dan (8) untuk kondensat sebesar 0,2 persen.




                                                 Tabel 3
              PEMANFAATAN GAS UNTUK KOMERSILTAHUN 2011


pengguna
Total Pertamina + JOB + TAC
Total Production Sharing
total
L N G (FEED)
0
1,293,1
1.293,1
LOKAL
164,4
356,5
520.9
G A S
0
335,5
335.5
P G N
65,2
202,0
267.2
Fertilizer
71,1
154,0
225.1
Refinery
17,1
15,7
32.8
LPG/Lex Pl.
1,7
12,6
14.3
Condens
0
4,6
4.6
 TOTAL
319,5
                2.374,0
2693,.5
Sumber : diolah dari ditjen migas



Perusahaan KPS produsen Gas.

Perusahaan KPS yang memproduksi Gas  sebanyak 38 perusahaan, yaitu  23 perusahaan penambang onshore ( di darat) , dan 15  penambang  offshore ( lepas pantai). Dari 23 perusahaan di darat 4 perusahaan memproduksi diatas 50 juta MSCF, dengan kontribusi sebesar 85 persen dari produksi gas onshore, dan 19 perusahaan lainnya produksi dibawah 50 juta MSCF.

Pada perusahaan lepas pantai  7 perusahaan yang memproduksi diatas 50 juta MSCF, dengan kontribusi sebesar 91 persen dari produksi KPS offshore, dan 8 perusahaan lainnya memproduksi dibawah 50 juta MSCF.

Dari perusahaan KPS 7 perusahaan kps besar terdapat 2 wilayah produksi yang di kelola oleh PT Pertamina hulu energy, yaitu produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ produksi sebesar 104,0 juta MSCF, dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) – WMO dengan produksi 58,1 juta MSCF. Total kedua wilayah tersebut sebesar 162,1 juta MSCF , atau sebesar 8 persen dari produksi gas lepas pantai.
                                                    TABEL 4
                                 PRODUKSI GAS KPS   TAHUN2011

perusahaan onshore            
Dlm juta MSCF
persen
1
Conoco  Phillips Grissik Ltd
340,0
38
2
Exxon Mobil
168,5
19
3
Vico
149,1
17
4
Petrochina Jabung
96,9
11
5
lainnya
132,2
15
total onshore
886,7
100
perusahaan offshore
1
Total E & P Indonesie
876,9
45
2
BP Berau (Tangguh)
394,6
20
3
Conoco Phillips Natuna
209,3
11
4
Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ
104,0
5
5
Chevron Ind.Co
72,7
4
6
Premier Oil
58,3
3
7
Pertamina Hulu Energi (PHE) - WMO
58,1
3
8
lainnya
167,1
9
total offshore
1,941,0
100
Diolah : ditjen Migas

Kesimpulan

Perbandingan produksi yang dikelola Pertamina + pertamina JOB + pertamina TAC  dengan produksi yang dikelola oleh peruswahaan KPS, lebih efisien yang dikelola KPS.

Pemanfaatan produksi gas yang terbesar adalah untuk LNG sebesar 48 persen dari produksi gas nasional, dan LNG sebagian besar diekspor, sehingga bila kebutuhan gas nasional meningkat masih dapat di pasok dari produksi gas dalam negeri. Dan bila dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak, harga gas masih lebih murah. Oleh karena itu konversi penggunaan bahan bakar minyak kepada gas dapat menghemat devisa Negara, disamping cadangan gas nasional masih cukup besar .

Jakarta, 14 mei 2013