Kamis, 20 Juni 2013

PELUANG USAHA KULIT KERANG

Kulit kerang pada sebagian daerah pantai merupakan limbah yang cukup banyak dan kurang memiliki nilai. Akan tetapi ditangan seorang wirausaha dapat dikelola menjadi bernilai tinggi. Seorang wirausaha melihat lingkungan tempat dia tinggal merupakan potensi ekonomi yang harus dikembangkan.termasuk limbah kulit kerang.

Kulit kerang dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan atau seni dekoratif. karena kulit kerang memiliki bentuk , tekstur yang unik, dan warna yang indah.  Karakter kulit kerang ini merupakan keuntungan  komparatif yang dimiliki kulit kerang. Jumlah yang banyak dan merupakan limbah menjadi factor keuntungan komparatif yang dimiliki daerah yang bersangkutan.

Keuntungan komparatif dari fisik kulit kerang, adalah bentuk, teksture, dan warna yang indah, mengarah pada produk bernilai seni, atau barang yang menampilkan keindahan. Jumlah yang banyak dan menjadi limbah, memungkinkan factor biaya produksi menjadi rendah dan sumber bahan baku mudah di dapat, disamping itu adanya tenaga kerja dan upah relative murah menjadi keuntungan komparatif dari daerah.

Dari sisi pemasaran produk yang bernilai karena keindahannya, akan dimilnati  oleh daerah perkotaan, baik Dalam Negeri maupun di Luar Negeri, dan memiliki tingkat pendapatan relative menengah dan tinggi. Oleh karena itu pasar terbesar adalah kota - kota besar, di wilayah Indonesia maupun Luar Negeri.

Berikut itu rangkaian cerita mereka yang dapat memanfaatkan potensi lingkungannya menjadi peluang usaha.

Seorang pria wirausaha kerajinan asal Surabaya Teguh A. Wibowo,  mampu meraup omset belasan juta rupiah per bulan dari kerajinan sederhana yang terbuat dari limbah kulit kerang. Menjadi beragam aksesori cangkang kerang dan rempah-rempah.

Berawal dari hobi ternyata justru mendatangkan banyak rezeki. Menjadi pengrajin yang sukses, merupakan hal yang tidak pernah dia impikan.

Teguh, tertarik menggeluti bisnis ini karena dia menganggap kerang merupakan kekayaaan Indonesia yang bisa dia manfaatkan dan belum banyak kerajinan tangan yang menggunakan bahan ini.

Kerang-kerang yang telah dia bersihkan, ditaruh dalam sebuah wadah yang berkotak-kotak. Masing-masing kotak akan diisi satu buah kerang yang telah diawetkan. Jenisnya bervariasi, ada yang dari jenis Bivalvia (bercangkang dua), Gastropoda (hewan sejenis siput),Scapopoda (bercangkang seperti pipa), dan Amphineura (cangkang berlapis-lapis). Tidak hanya kerang yang dia jadikan aksesori dalam kotak, tetapi juga jenis bintang laut yang telah dia awetkan.

Salah satu produk unggulan Teguh adalah hiasan dinding cangkang yang membentuk desain batik. Untuk membuat desain seperti itu, Teguh mengaku memilih sendiri cangkang kerang yang keras dan memiliki karakter warna yang menarik. "Cangkang itu harus dipilah, karena tidak semua cangkang kerang keras dan kuat," jelasnya.

Pajangan kerang dan binatang laut lainnya dia banderol dengan harga yang bervariasi. Kisarannya mulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

Seorang lelaki asli Jepara bernama Mulyadi, 36 tahun, berinisiatif memanfaatkan limbah kerang yang cukup melimpah di daerah asalnya menjadi berbagai macam kerajinan daur ulang yang sangat menarik, seperti lampion lampu, meja, kursi, dan produk furnitur lainnya yang memiliki nilai jual cukup tinggi. 

Melimpahnya cangkang kerang itu membuat Darmaya berpikir untuk menjadikan cangkang kerang menjadi kerajinan yang bermutu dan bernilai seni. Lantas, ia membentuk cangkang itu menjadi aneka kerajinan seperti kalung, cincin, gelang, pigura, meja, kursi, vas bunga dan masih banyak lagi. "Selain mengurangi volume limbah, cangkang kerang merupakan bahan baku berkualitas untuk kerajinan," kata Darmaya.

PT CASPLA BALI membuat kerajinan kulit kerang untuk kancing baju.  Kancing baju terbuat dari kulit kerang unik dan sangat bagus untuk hiasan baju. A rt crafts . shell atau kerang yang di gunakan bervariasi ada dari kulit kerang mutiara , kulit kerang loklak, kerang cokle dan kulit kerang macam macam.

Nur Handiah J. Taguba, Owner PD Multi Dimensi Shell Craft Manufacturer and Exporter,memiliki Peminatnya, kebanyakan dari Eropa Barat, AS, Afrika, Timur Tengah dan Jepang.
Benda-benda yang tadinya hanya terhampar begitu saja di tepian pantai atau muara sungai menjadi benda-benda yang bermanfaat, bernilai seni dan tentu saja memiliki nilai rupiah. Berbagai produk kerajinan dengan kombinasi warna yang sangat menakjubkan bermunculan, dengan harga yang bervariasi mulai dari yang dihargai Rp. 5.000 hingga jutaan rupiah

Produk yang ditawarkannya berupa furnitur, vas bunga, kaca lampu hiasan, jam dinding, dan hiasan dianding lainnya. Semua produk tersebut dihiasi detail kulit kerang yang mengilap kemudian disusun hingga jadi hiasan yang cantik.

Pada awalnya Slamet Rosyidi hanya memproduksi berbagai barang kerajinan yang terbuat dari batok kelapa, namun kemudian berkembang ke kulit kerang, kayu manis dan barang-barang lain yang bisa ditempel dengan bahan resin (fiber glass). Pesanan pembuatan barang kerajinan kulit kerang yang dipadukan dengan resin/fiber glass terus meningkat pesat. Bahkan, pesanan pembuatan barang kerajinan dari kulit kerang kini mendominasi kegiatan produksi barang kerajinan di rumah produksi Central Kerajinan milik Slamet Rosyidi.
Pengembangan industri kerajinan yang semula hanya berbasis batok kelapa ke produk lain yang diiringi dengan terus meningkatnya volume pesanan dari kalangan pembeli telah memaksa Slamet untuk menambah jumlah karyawannya dari semula hanya dibantu 2 orang kini menjadi 30 orang.
Berbagai barang kerajinan buatan Slamet umumnya merupakan barang hiasan interior yang berupa hiasan meja, hiasan dinding atau pun hiasan gantung. Namun disamping mengembangkan produk hiasan interior, Slamet juga mengembangkan produk meja dan almari yang dihiasi dengan tempelan berupa batok kelapa dan kulit kerang yang dipercantik dengan campuran resin.


 Jakarta, 20 juni 2013
PELUANG USAHA KULIT KERANG

Kulit kerang pada sebagian daerah pantai merupakan limbah yang cukup banyak dan kurang memiliki nilai. Akan tetapi ditangan seorang wirausaha dapat dikelola menjadi bernilai tinggi. Seorang wirausaha melihat lingkungan tempat dia tinggal merupakan potensi ekonomi yang harus dikembangkan.termasuk limbah kulit kerang.

Kulit kerang dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan atau seni dekoratif. karena kulit kerang memiliki bentuk , tekstur yang unik, dan warna yang indah.  Karakter kulit kerang ini merupakan keuntungan  komparatif yang dimiliki kulit kerang. Jumlah yang banyak dan merupakan limbah menjadi factor keuntungan komparatif yang dimiliki daerah yang bersangkutan.

Keuntungan komparatif dari fisik kulit kerang, adalah bentuk, teksture, dan warna yang indah, mengarah pada produk bernilai seni, atau barang yang menampilkan keindahan. Jumlah yang banyak dan menjadi limbah, memungkinkan factor biaya produksi menjadi rendah dan sumber bahan baku mudah di dapat, disamping itu adanya tenaga kerja dan upah relative murah menjadi keuntungan komparatif dari daerah.

Dari sisi pemasaran produk yang bernilai karena keindahannya, akan dimilnati  oleh daerah perkotaan, baik Dalam Negeri maupun di Luar Negeri, dan memiliki tingkat pendapatan relative menengah dan tinggi. Oleh karena itu pasar terbesar adalah kota - kota besar, di wilayah Indonesia maupun Luar Negeri.

Berikut itu rangkaian cerita mereka yang dapat memanfaatkan potensi lingkungannya menjadi peluang usaha.

Seorang pria wirausaha kerajinan asal Surabaya Teguh A. Wibowo,  mampu meraup omset belasan juta rupiah per bulan dari kerajinan sederhana yang terbuat dari limbah kulit kerang. Menjadi beragam aksesori cangkang kerang dan rempah-rempah.

Berawal dari hobi ternyata justru mendatangkan banyak rezeki. Menjadi pengrajin yang sukses, merupakan hal yang tidak pernah dia impikan.

Teguh, tertarik menggeluti bisnis ini karena dia menganggap kerang merupakan kekayaaan Indonesia yang bisa dia manfaatkan dan belum banyak kerajinan tangan yang menggunakan bahan ini.

Kerang-kerang yang telah dia bersihkan, ditaruh dalam sebuah wadah yang berkotak-kotak. Masing-masing kotak akan diisi satu buah kerang yang telah diawetkan. Jenisnya bervariasi, ada yang dari jenis Bivalvia (bercangkang dua), Gastropoda (hewan sejenis siput),Scapopoda (bercangkang seperti pipa), dan Amphineura (cangkang berlapis-lapis). Tidak hanya kerang yang dia jadikan aksesori dalam kotak, tetapi juga jenis bintang laut yang telah dia awetkan.

Salah satu produk unggulan Teguh adalah hiasan dinding cangkang yang membentuk desain batik. Untuk membuat desain seperti itu, Teguh mengaku memilih sendiri cangkang kerang yang keras dan memiliki karakter warna yang menarik. "Cangkang itu harus dipilah, karena tidak semua cangkang kerang keras dan kuat," jelasnya.

Pajangan kerang dan binatang laut lainnya dia banderol dengan harga yang bervariasi. Kisarannya mulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

Seorang lelaki asli Jepara bernama Mulyadi, 36 tahun, berinisiatif memanfaatkan limbah kerang yang cukup melimpah di daerah asalnya menjadi berbagai macam kerajinan daur ulang yang sangat menarik, seperti lampion lampu, meja, kursi, dan produk furnitur lainnya yang memiliki nilai jual cukup tinggi. 

Melimpahnya cangkang kerang itu membuat Darmaya berpikir untuk menjadikan cangkang kerang menjadi kerajinan yang bermutu dan bernilai seni. Lantas, ia membentuk cangkang itu menjadi aneka kerajinan seperti kalung, cincin, gelang, pigura, meja, kursi, vas bunga dan masih banyak lagi. "Selain mengurangi volume limbah, cangkang kerang merupakan bahan baku berkualitas untuk kerajinan," kata Darmaya.

PT CASPLA BALI membuat kerajinan kulit kerang untuk kancing baju.  Kancing baju terbuat dari kulit kerang unik dan sangat bagus untuk hiasan baju. A rt crafts . shell atau kerang yang di gunakan bervariasi ada dari kulit kerang mutiara , kulit kerang loklak, kerang cokle dan kulit kerang macam macam.

Nur Handiah J. Taguba, Owner PD Multi Dimensi Shell Craft Manufacturer and Exporter,memiliki Peminatnya, kebanyakan dari Eropa Barat, AS, Afrika, Timur Tengah dan Jepang.
Benda-benda yang tadinya hanya terhampar begitu saja di tepian pantai atau muara sungai menjadi benda-benda yang bermanfaat, bernilai seni dan tentu saja memiliki nilai rupiah. Berbagai produk kerajinan dengan kombinasi warna yang sangat menakjubkan bermunculan, dengan harga yang bervariasi mulai dari yang dihargai Rp. 5.000 hingga jutaan rupiah

Produk yang ditawarkannya berupa furnitur, vas bunga, kaca lampu hiasan, jam dinding, dan hiasan dianding lainnya. Semua produk tersebut dihiasi detail kulit kerang yang mengilap kemudian disusun hingga jadi hiasan yang cantik.

Pada awalnya Slamet Rosyidi hanya memproduksi berbagai barang kerajinan yang terbuat dari batok kelapa, namun kemudian berkembang ke kulit kerang, kayu manis dan barang-barang lain yang bisa ditempel dengan bahan resin (fiber glass). Pesanan pembuatan barang kerajinan kulit kerang yang dipadukan dengan resin/fiber glass terus meningkat pesat. Bahkan, pesanan pembuatan barang kerajinan dari kulit kerang kini mendominasi kegiatan produksi barang kerajinan di rumah produksi Central Kerajinan milik Slamet Rosyidi.
Pengembangan industri kerajinan yang semula hanya berbasis batok kelapa ke produk lain yang diiringi dengan terus meningkatnya volume pesanan dari kalangan pembeli telah memaksa Slamet untuk menambah jumlah karyawannya dari semula hanya dibantu 2 orang kini menjadi 30 orang.
Berbagai barang kerajinan buatan Slamet umumnya merupakan barang hiasan interior yang berupa hiasan meja, hiasan dinding atau pun hiasan gantung. Namun disamping mengembangkan produk hiasan interior, Slamet juga mengembangkan produk meja dan almari yang dihiasi dengan tempelan berupa batok kelapa dan kulit kerang yang dipercantik dengan campuran resin.


 Jakarta, 20 juni 2013

Minggu, 19 Mei 2013


PRODUKSI LPG

LPG di produksi dari kilang minyak dan kilang gas. Sumber utama dari kilang minyak maupun kilang gas adalah sumur yang memproduksi minyak. Pada sumur tersebut dapat menghasilkan: (1) minyak mentah dan kondensate, atau (2) minyak mentah, kondensate , dan gas bumi, atau (3) dapat hanya gas bumi.

Bila yang dihasilkan minyak dan kondensate maka seluruhnya akan masuk kekilang minyak. Bila dihasilkan minyak mentah, kendensate dan gas, maka minyak mentah dan kondensate masuk kekilang minyak, sedangkan gas bumi masuk ke kilang gas. Bila didapat hanya gas bumi maka sepenuhnya masuk ke kilang gas.

Gas yang didapat dari sumur minyak ( baik sebagian dari produksi maupun seluruhnya gas) masuk kekilang gas. Dan dimanfaatkan untuk : (1) LNG, (2) gas, (3) PGN , (4) Untuk  Pupuk, (5) kilang , (6) LPG, (7) condensate. Dari seluruh produk tersebut sebagian besar untuk LNG karena pasar ekspor yang besar. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat,  LNG dapat diproses menjadi LPG.

Perkembangan produksi

Produksi LPG tahun 2006 sebesar 1.429 ribu ton, tahun 2009 naik menjadi 2.181 ribu m ton, berarti naik sebesar 53 persen, dan tahun 20011 naik menjadi 2.286 ribu m ton, berarti naik dibandingkan tahun 2006 sebesar 60 persen. dari kondisi ini  terlihat produksi LPG cendrung meningkat.

Bila dilihat dari sumber produksi gas dari kilang minyak dan kilang Gas. Kilang minyak mengalami penurunan, tahun 2006 produksi sebesar 855 ribu m ton, dan tahun 2011 produksi turun menjadi 705 ribu m ton, berarti penurunan produksi sebesar 18 persen. penurunan ini ditutupi dengan peningkatan produksi dari kilang gas, karena banyak gas yang dihasilkan pada sumur minyak sebelumnuya kurang dimanfaatkan. 

Dengan peningkatan permintaan akan gas di masyarakat, sebagai dampak  kebijakan konvesi minyak tanah ke LPG oleh pemerintah, maka banyak  dibangun kilang gas baru. tahun 2006 produksi LPG sebesar 573 ribu m ton, dan tahun 2011 naik menjadi 1.581 ribu m ton, berarti kenaikan sebesar 176 persen. sehingga peranan dari sumber dari kilang minyak menurun tajam, yaitu tahun 2006 peranan dari sumber kilang minyak 60 persen, dan kilang gas sebesar 40 persen. pada tahun 2011 peranan dari sumber kilang minyak terbalik menjadi 31 persen dan sumber kilang gas menjadi 69 persen.

Tahun 2006 perusahaan yang memproduksi gas didapat dari 5 kilang minyak, dan 9 kilang gas. Tahun 2011 produksi gas didapat dari kilang minyak 5 kilang. kilang gas tumbuh menjadi 19 kilang.

TABEL 1
PRODUKSI LPG
No
KILANG
tahun 2006
tahun 2009
tahun 2011
000 Ton
000 Ton
000Ton
1
KILANG MINYAK
             855
            755
        705
2
KILANG GAS
             573
         1,426
     1,581

T o t a l
          1,429
         2,181
     2,286
Sumber : diolah ditjen Migas


Pesatnya Pembangunan kilang gas disebabkan : (1) dapat dibangun kilang gas dengan kapasitas relative kecil, (2) Ekspor LNG meningkat, (3)  harga LPG didalam negeri tidak disubsidi.
Pembangunan kilang gas dapat dibangun dengan kapasitas relative lebih kecil, dibandingkan kapasitas kilang minyak. Sehingga investasi yang dibutuhkan untuk membuat kilang gas jauh lebih kecil dan memungkinkan peranan lebih banyak oleh fihak swasta.

Permintaan Luar Negeri akan LNG meningkat, karena LNG memiliki beberapa kelebihan, yaitu (1) harga relative lebih murah dibanding minyak, (2) gas buangnya lebih bersih dibanding minyak, (3) pencemaran pada air laut pada saat pengangkutan relative tidak ada.

Harga LPG didalam negeri tidak disubsidi oleh pemerintah, sehingga harga yang berlaku adalah  harga pasar, hal ini menarik bagi sektor swasta. Harga LPG ukuran 3 kg memang murah, dibandingkan dengan harga internasional, tetapi dibandingkan dengan biaya produksi masih menguntungkan.  Dan pasar ini masih dikuasai oleh pertamina.  




TABEL 2
PRODUKSI LPG 2006 – 20011
No
Oil Refinery
2006
2009
2011
M. Ton
M. Ton
M. Ton
1
Balongan
        432,466
388,621
        369,698
2
Cilacap
        150,641
119,295
        111,439
3
Musi
        107,202
87,965
        100,459
4
Balikpapan
          95,423
78,144
          82,159
5
Dumai
          69,665
81,255
          41,086
Sub Total
        855,397
755,279
        704,842






Gas Refinery



1
Bontang (Badak-Total)

435,519
        644,574
2
Jabung (PetroChina)
        419,045
479,313
        514,376
3
Tuban (TLI)


          82,186
4
Santan (Chevron)
          79,523
54,313
          69,401
5
Pangkah (Hess)

23,858
          48,873
6
Lembak (Surya E.P.)

31,245
          40,037
7
Gresik (Media Karya S.)

16,289
          28,881
8
Prabumulih (Titis S.)
          15,053
23,790
          25,820
9
Tambun (Odira E.P.)

32,708
          24,373
10
Belanak (Conoco Phillips)

283,100
          22,794
11
Sumbagut (p.Brandan)
            5,602

          21,971
12
Medco Kaji
          36,510
16,425
          15,304
13
P. Tengah (Yudistira Energy)


          12,612
14
Cilamaya (Yudhistira H.P.)

9,707
          11,362
15
Cemara (Wahana I.N.)

5,721
            6,034
16
Maruta
          10,762
7,376
            4,458
17
Arar (PetroChina)
            2,471
1,935
            3,159
18
Tugu Barat (Sumber D. K.)
            2,367
3,989
            2,787
19
Mundu (Pertamina)
            1,860

            1,595

Sub Total
        573,193
1,425,289
     1,580,597

T o t a l
 1.428.590
2,180,568
     2,285,439
Sumber : diolah ditjen Migas


Kesimpulan.

Produksi dan pasar LPG masih akan terus meningkat, baik pasar luar negeri maupun pasar Dalam negeri. Hal ini ditunjang dengan cadangan gas yang relative masih cukup besar.

Regulasi yang diharapkan dari pemerintah adalah mempermudah pendirian kilang-kilang LPG oleh pihak swasta.
Jakarta, 17 mei 2013
                                                                                                                        yuhals